Rabu, 29 Oktober 2008

Sungguh, Aku Ingin Jadi Ustaz

—“engkau

tentu masih mengenal aku, juga seragamku:

baju putih lengan pendek dengan rok abu-abu.

engkau

tentu tak melupakan aku,

ada tato di bawah pusarku, bertuliskan:

milik departemen pendidikan dan kebudayaan

republik indonesia, tidak diperdagangkan.”—

aku tentu

mengenal dan tak melupakanmu. dulu

berkejaran riang di halaman sekolah, kini

berkeliaran penuh mesum di banyak mal. tapi

sungguh, aku ingin jadi ustaz, mengenakan sorban,

baju panjang, dan turun ke jalan mengobarkan

kerusuhan.

o ya, kau

sepertinya belumlah tahu,

aku sekarang juga punya tato di bawah pusar:

bergambar seekor burung dengan sayap dan ekor

mengembang, di hadapannya ada buku terbuka, di

atasnya melengkung tulisan: tut wuri handayani.

aku memang kadang berharap, suatu waktu kau

akan melihat dan membacanya. tapi sungguh, aku

ingin jadi ustaz, dan sesekali membayangkan kau,

menjerit-jerit dalam sebuah film biru.

yogyakarta 2007